LEGENDA DAN SEJARAH DESA

R.Ayu Aminah Lembah Manah adalah istri Sunan Giri dari Gresik Surabaya. Beliau akan tilik anaknya yang ada di Jatinom Klaten, yang telah lama mendirikan Pondok Pesantren dan Masjid di Jatinom Klaten. Putranya bernama Syekh Wasi Bagna Timur atau lebih populer dengan nama Kyai Ageng Gribig Jatinom Klaten Jawa Tengah. Perjalanan Nyi Lembah Manah dari Gresik dikawal abdi dalem dengan jumlah yang cukup banyak, beliau diusung dengan tandu. Dalam Perjalanan sampai di Hutan Sroyo ( Wana Sroyo ) ingin beristirahat dan mandi di sendang Sroyo yang masih jernih airnya karena belum ada orang yang menempatinya. Konon ceritanya setelah mandi dan beristirahat Nyi Lembah Manah badannya terasa sakit, dan akhirnya wafat di tempat tersebut. Menurut keputusan para pengawal beliau dimakamkan di Wana Sroyo tersebut dan melaporkan ke Kyai Ageng Giri di Gresik.

Pada zamannya Sultan Agung Mataram berkuasa, Raja tersebut memahami riwayat tersebut. Dan makin dikenal banyak orang bahwa di Wana Sroyo ada makam orang luhur, maka mereka babad alas untuk pemukiman, lama-lama menjadi Dusun Sroyo. Semakin tahun semakin ramai penduduk yang ada dusun Sroyo sampai akhirnya menjadi Pemerintahan desa Sroyo sampai sekarang. Kepala Desa Sroyo sudah berganti – ganti  mulai dari :

Tahun (        -1967) Ib. Iman Anom

Tahun (1967-1969) Sastro Wiyono

Tahun (1969-1985) Jiwal Sogi

Tahun (1985-1993) H. Suhardi

Tahun (1993-2001) Sadirun

Tahun (2001-2013) H. Waluyo

Tahun (2013-sekarang) H. Yulianto, S.T.